Parade: Kongres Umat Islam Bekasi lakukan parade Tauhid perdana di lokasi Car Free Day(CFD).
Mereka menyuarakan penolakan pembangunan Gereja Santa Clara di Kecamatan Bekasi Utara.
BEKASI
SELATAN, MEDIASI- Kongres Umat Islam Bekasi(KUIB)
lakukan parade tauhid pada minggu 9 agustus 2015. Parade itu
berlangsung di lokasi Car Free Day(CFD) jl. Ahmad Yani, Bekasi Selatan. KUIB
itu sendiri merupakan gabungan dari berbagai ormas Islam dan para ulama yang
ada di Kota Bekasi.
Dengan mengenakan
busana muslim dominan warna putih, KUIB seketika jadi pusat perhatian khalayak
ramai. Diperkirakan anggota KUIB yang turun ke jalan berjumlah ratusan orang.
Mereka terdiri dari pria dan perempuan dewasa, serta anak-anak dan para remaja.
Parade Tauhid itu
dimulai kurang dari pukul 9.00 WIB. Dengan membawa sejumlah bendera bertuliskan
aksara arab, mereka membentuk dua barisan terpisah. Barisan terdepan untuk para
pria dan diikuti para perempuan dibarisan berikutnya.
Mereka yang tergabung
dalam KUIB kemudian berjalan mengelilingi jalanan lokasi CFD. Parade dipimpin
oleh beberapa kordinator yang naik di atas mobil bak. Dalam parade itu,
beberapa ustad menyuarakan maksud dan tujuan parade tersebut.
“Kami para ormas-ormas Islam yang tergabung dalam KUIB menginginkan
Kota Bekasi jadi kota ihsan yang bertauhid,” kata Ustadz Nanang, minggu(9/8).
Di atas mobil Ustadz
Nanang menyerukan, umat Islam Kota Bekasi harus bersatu menegakkan syariat
agama. Ustadz Nanang mengajak para warga yang hadir mendukung upaya mereka
dalam mewujudkan Kota Bekasi sebagai kota ihsan yang bertauhid.
“Besok senin, di
Islamic Center sekitar pukul 7 pagi, kita akan bertemu Pak Walikota RahmatEffendi. Kita akan sampaikan keinginan kita. Sehingga bisa melahirkan
perda-perda yang tak melanggar syariat,” ungkapnya melalui alat pengeras suara.
Ketua KUIB BernardAbdul Jabar menjelaskan, tujuan KUIB merupakan upaya mengantisipasi maraknya
pembangunan tempat peribadatan liar tak berijin. Kemudian mengantisipasi
ancaman bahaya aliran-aliran sesat.
“Lebih detail tujuannya
adalah mengantisipasi pembangunan rumah ibadah liar dan aliran-aliran sesat.
Kemudian menghilangkan kemaksiatan, seperti judi dan miras,” ungkap UstadBernard.
Lebih lanjut dirinya
mengatakan, KUIB menghendaki jajaran Pemerintahan Kota(Pemkot) Bekasi segera membuat
larangan terkait segala macam bentuk kemaksiatan. Dirinya berharap syiar parade
tauhid membuka peluang Kota Bekasi bisa
menjadi kota ihsan yang bertauhid. Kemudian Walikota dituntut tegas dan segera
mencabut izin pembangunan Gereja Santa Clara di Kecamatan Bekasi Utara.
“Yang menjadi harapan
kita adalah, mewujudkan Kota Bekasi ihsan yang bertauhid. Hal itu sesuai dengan
apa yang sudah sepakati dalam kongres umat Islam Bekasi. Dan kami ingin Pak
Walikota mencabut ijin pembangunan Gereja Santa Clara di Bekasi Utara” ungkap
Ustadz yang juga Ketua Federasi Anti Pemurtadan Bekasi(FAPB). (HLP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar