Selasa, 11 Agustus 2015

KUIB Parade Tauhid Di Car Free Day

Parade: Kongres Umat Islam Bekasi lakukan parade Tauhid perdana di  lokasi Car Free Day(CFD).
Mereka menyuarakan penolakan pembangunan Gereja Santa Clara di Kecamatan Bekasi Utara.

BEKASI SELATAN, MEDIASI- Kongres Umat Islam Bekasi(KUIB) lakukan parade tauhid pada minggu 9 agustus 2015. Parade itu berlangsung di lokasi Car Free Day(CFD) jl. Ahmad Yani, Bekasi Selatan. KUIB itu sendiri merupakan gabungan dari berbagai ormas Islam dan para ulama yang ada di Kota Bekasi.

Dengan mengenakan busana muslim dominan warna putih, KUIB seketika jadi pusat perhatian khalayak ramai. Diperkirakan anggota KUIB yang turun ke jalan berjumlah ratusan orang. Mereka terdiri dari pria dan perempuan dewasa, serta anak-anak dan para remaja.

Parade Tauhid itu dimulai kurang dari pukul 9.00 WIB. Dengan membawa sejumlah bendera bertuliskan aksara arab, mereka membentuk dua barisan terpisah. Barisan terdepan untuk para pria dan diikuti para perempuan dibarisan berikutnya.

Mereka yang tergabung dalam KUIB kemudian berjalan mengelilingi jalanan lokasi CFD. Parade dipimpin oleh beberapa kordinator yang naik di atas mobil bak. Dalam parade itu, beberapa ustad menyuarakan maksud dan tujuan parade tersebut.

“Kami para ormas-ormas  Islam yang tergabung dalam KUIB menginginkan Kota Bekasi jadi kota ihsan yang bertauhid,” kata Ustadz Nanang, minggu(9/8).

Di atas mobil Ustadz Nanang menyerukan, umat Islam Kota Bekasi harus bersatu menegakkan syariat agama. Ustadz Nanang mengajak para warga yang hadir mendukung upaya mereka dalam mewujudkan Kota Bekasi sebagai kota ihsan yang bertauhid.

“Besok senin, di Islamic Center sekitar pukul 7 pagi, kita akan bertemu Pak Walikota RahmatEffendi. Kita akan sampaikan keinginan kita. Sehingga bisa melahirkan perda-perda yang tak melanggar syariat,” ungkapnya melalui alat pengeras suara.

Ketua KUIB BernardAbdul Jabar menjelaskan, tujuan KUIB merupakan upaya mengantisipasi maraknya pembangunan tempat peribadatan liar tak berijin. Kemudian mengantisipasi ancaman bahaya aliran-aliran sesat.

“Lebih detail tujuannya adalah mengantisipasi pembangunan rumah ibadah liar dan aliran-aliran sesat. Kemudian menghilangkan kemaksiatan, seperti judi dan miras,” ungkap UstadBernard.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, KUIB menghendaki jajaran Pemerintahan Kota(Pemkot) Bekasi segera membuat larangan terkait segala macam bentuk kemaksiatan. Dirinya berharap syiar parade tauhid  membuka peluang Kota Bekasi bisa menjadi kota ihsan yang bertauhid. Kemudian Walikota dituntut tegas dan segera mencabut izin pembangunan Gereja Santa Clara di Kecamatan Bekasi Utara.


“Yang menjadi harapan kita adalah, mewujudkan Kota Bekasi ihsan yang bertauhid. Hal itu sesuai dengan apa yang sudah sepakati dalam kongres umat Islam Bekasi. Dan kami ingin Pak Walikota mencabut ijin pembangunan Gereja Santa Clara di Bekasi Utara” ungkap Ustadz yang juga Ketua Federasi Anti Pemurtadan Bekasi(FAPB). (HLP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komunitas Pinggir Kontrakan

Komunitas Pinggir Kontrakan
K.P.K

Keripik Daun Melinjo

Keripik Daun Melinjo
Khas Bekasi