Senin, 06 Juli 2015

Curug Bantargebang Mulai Ramai Dikunjungi


BANTARGEBANG, MEDIASI- Meski namanya sempat dilupakan, kini Curug Bantargebang mulai ramai dikunjungi banyak orang. Bentuk Curug Bantargebang memang tak setinggi curug lainnya di Jawa Barat. Namun area tersebut cukup berpotensi sebagai taman wisata masyarakat. Tak jarang orang sengaja datang ke curug itu hanya sekedar melepas penat.

Heri dan Nenah pengunjung dari Cinyosog, Cileungsi mengatakan mereka sengaja datang untuk mencari suasana segar. Heri mengaku baru dua kali berkunjung ke lokasi tersebut. Menurutnya Curug Bantargebang memiliki potensi bagus untuk masyarakat.

“Saya tahu curug ini dari teman saya. Tadinya saya gak percaya kalau di Bantargebang ada curug. Tapi ternyata tempatnya tenang dan segar,” ungkap Heri di Curug Bantargebang kelurahan Cikiwul, jumat(3/7).

Heri dan Nenah yang berprofesi sebagai karyawan pabrik itu mengungkapkan, jika area sekitar ditata dan dikelola tentu akan menjadi lebih bagus. Terutama masalah kebersihan yang dinilainya sangat tak terawat. Lalu area curug disediakan tempat kuliner agar pengunjung bisa bersantai.

“Lokasi tepi sungai yang ada rumputnya asyik buat nongkrong. Kalau bersih pasti lebih nyaman. Nah kalau udah bersih baru dibuat semacam saung yang berjualan kuliner,” saran Heri.

Menurutnya lokasi Curug Bantargebang tak sulit dicari dan ditempuh dari jalan raya narogong. Hanya saja dirinya bingung untuk menyebut nama curug tersebut. Sebab Heri mengenal curug tersebut dengan nama Curug Pangkalan Lima.

“Saya sih gak tau nama curug ini yang bener. Saya tahunya curug ini bernama Curug Pangkalan Lima,” ungkapnya.

Ditempat terpisah Bapak Kasim seorang warga pribumi membeberkan bahwa curug itu bernama Curug Parigi. Namun pengunjung dari luar memang lebih akrab menyebut dengan nama Curug Bantargebang. Dikatakan Curug Parigi, karena dahulu area sungai terjadi retakan akibat penambangan batu secara besar-besaran.

“Parigi itu artinya pecahan atau retakan. Dahulu sungai tak ada curugnya. Tapi semenjak dilakukan penambangan batu secara besar-besaran, sungai mengalami retakan. Dan membentuk curug seperti sekarang ini,” tutur Bapak Kasim warga setempat.

Kasim pun membeberkan bahwa lokasi curug kini kepemilikannya telah beralih ke seorang bos sebuah perusahaan baja. Dirinya berharap agar pabrik atau gudang yang hendak dibangun disekitar curug bisa menyisihkan sedikit lahan. Hal itu dimaksudkan agar masyarakat tetap memiliki lokasi wisata.


“Tanah sekitar curug seluas 30 hektar sudah jadi milik perusahaan. Rencananya habis lebaran akan mulai dibangun. Semoga perusahaan berbaik hati menyediakan sedikit lahan untuk Curug Parigi Bantargebang,” ungkap Kasim berharap.

1 komentar:

Komunitas Pinggir Kontrakan

Komunitas Pinggir Kontrakan
K.P.K

Keripik Daun Melinjo

Keripik Daun Melinjo
Khas Bekasi