Jumat, 12 Juni 2015

Pelajar Jangan Bonceng Mobil Besar

Bonceng : Pelajar disarankan tak melakukan aksi bonceng mobil besar. Sebab sangat berisiko dan berbahaya.

BANTARGEBANG, MEDIASIKejadian tewasnya 17 pelajar akibat truk terguling di Tapanuli Tengah(Tapteng) diharapkan bisa jadi pelajaran bagi banyak pihak. Terutama para pelajar di Kota Bekasi yang kerap melintas di Jalan Raya Narogong Bekasi. Natin seorang supir truk mengatakan agar pelajar Bekasi jangan lakukan aksi bonceng mobil besar.

“Saya menyarankan agar jangan bonceng mobil besar apalagi truk tanah,” kata Natin di Pangkalan 2, Bantargebang, Minggu(31/5).

Setiap dia mengendarai truknya dalam keadaan kosong selalu ada saja kerumunan pelajar yang berusaha menyetopnya. Baginya hal itu sangat berbahaya bagi para pelajar dan juga supir. Sebab pemberhentian secara spontan kerap membuat para supir kaget.

“Pelajar suka maksa kalau mau numpang mobil. Mereka langsung ramai-ramai berdiri ke tengah jalan dan membuat supir sering ketakutan,” ucapnya.

Dikatakannya jelang libur sekolah akan lebih banyak pelajar dengan usia kisaran 13 hingga 16 tahun melakukan aktifitas tersebut. Tujuannya berbeda dengan yang terjadi di Tapteng. Kalau di Bekasi lebih sering anak-anak usia pelajar SMP cegat truk saat malam hari.

“Malam minggu lebih sering banyak yang cegat mobil saya. Biasanya mereka habis nonton hiburan atau acara konser gitu. Siang juga banyak tapi saya jarang mau berhenti,” bebernya.

Natin sering bingung harus bersikap bagaimana saat kerumunan pelajar memberhentikan mobilnya secara paksa. Pelajar biasanya langsung berdiri ramai-ramai dengan membawa kayu dan batu. Kondisi demikian membuat dirinya diposisi yang serba salah.

“Kalau gak berhenti, mobil dipukul sama dilempari. Kalau dikasih numpang terus ada yang jatuh supir lagi yang disalahin,” keluhnya.

Dia berharap permasalahan ini jangan dianggap remeh oleh masyarakat dan polisi. Baik masyarakat dan polisi harus berani bersikap. Masyarakat harus berani mengusir pelajar yang memiliki indikasi menyetop mobil besar. Polisi pun harus sering patroli agar bisa mencegah aktifitas berbahaya tersebut.

“Sebaiknya masyarakat mengusir kerumunan pelajar yang hendak bonceng mobil. Polisi juga harus sering patroli,” Tambah Natin.

Kondisi yang dikhawatirkan apabila pelajar melakukan tingkah saat berada di atas mobil. Hal itu memungkinkan penumpang terjatuh. Yang jadi sorotan dan sasaran pertama biasanya adalah supir.

“Tolong jangan suka pada naik mobil besar. Kalau kenapa-napa supir mulu yang kena,” ungkapnya.(btk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komunitas Pinggir Kontrakan

Komunitas Pinggir Kontrakan
K.P.K

Keripik Daun Melinjo

Keripik Daun Melinjo
Khas Bekasi