Handry Lumban Purba
Bekasi 10 Mei 2015
Dengan lantang mengatakan kemajuan
Nyatanya itu asumsi sepihak saja
Fenomena mengungkapnya dengan lugas
Langkah ini adalah langkah mundur
Saat waspada dan takut sulit dibedakan
Ketika jahat membekuk kebaikan
Dunia berputar begitu kencang
Di sanalah tergambar jelas wajah yang payah
Si Pintar membodohi yang pintar
Si Bodoh mengelabui yang bodoh
Yang kuat bergantung pada yang kuat
Yang lemah berlindung pada yang lemah
Lalu apa yang hendak diperjuangkan
Hanya bayang dan angan perdamaian
Tanpa ujung juga tanpa batas
Hingga ribuan mayat tergeletak membusuk
Hendaknya mata kita mampu melihat
Pastikan telinga kita mendengar
Lidah pun mengucap Takbir Maha dasyat
Kemudian hati teguh tegak menentukan
Bumi telah berusia tua
Tatanan dunia kini berhias kegentingan huru-hara
Bedakanlah akibat zaman yang rusuh
Karena hal itu lebih tipis dari kulit manusia
Bayangan tidak datang tanpa cahaya
Walau demikian jauhi sikap seperti laba-laba
Dunia ini sungguh telah berubah
Bertumpah ruah kepalsuan dan kebohongan
Gulirkan nasibmu kepada kebaikan
Pastilah Tuhan menghendakinya dan memudahkannya
Kubur dalam angan selimut tatanan baru itu
Betapa menjengkelkan saat kita memahaminya.
Bayang kerusakan telah menerobos masuk ke dalam pikiran
Terpenjara sistem yang kejam dan biadab
Hanya tampil satu cara mujarab
Bergantunglah kepada Dia yang tidak bergantung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar