Minggu, 10 Mei 2015

Dunia Baru Yang Rusak


Handry Lumban Purba
Bekasi 10 Mei 2015

Dengan lantang mengatakan kemajuan
Nyatanya itu asumsi sepihak saja
Fenomena mengungkapnya dengan lugas
Langkah ini adalah langkah mundur

Saat waspada dan takut sulit dibedakan
Ketika jahat membekuk kebaikan
Dunia berputar begitu kencang
Di sanalah tergambar jelas wajah yang payah

Si Pintar membodohi yang pintar
Si Bodoh mengelabui yang bodoh
Yang kuat bergantung pada yang kuat
Yang lemah berlindung pada yang lemah

Lalu apa yang hendak diperjuangkan
Hanya bayang dan angan perdamaian
Tanpa ujung juga tanpa batas
Hingga ribuan mayat tergeletak membusuk

Hendaknya mata kita mampu melihat
Pastikan telinga kita mendengar
Lidah pun mengucap Takbir Maha dasyat
Kemudian hati teguh tegak menentukan

Bumi telah berusia tua
Tatanan dunia kini berhias kegentingan huru-hara
Bedakanlah akibat zaman yang rusuh
Karena hal itu lebih tipis dari kulit manusia

Bayangan tidak datang tanpa cahaya
Walau demikian jauhi sikap seperti laba-laba
Dunia ini sungguh telah berubah
Bertumpah ruah kepalsuan dan kebohongan

Gulirkan nasibmu kepada kebaikan
Pastilah Tuhan menghendakinya dan memudahkannya
Kubur dalam angan selimut tatanan baru itu
Betapa menjengkelkan saat kita memahaminya.

Bayang kerusakan telah menerobos masuk ke dalam pikiran
Terpenjara sistem yang kejam dan biadab
Hanya tampil satu cara mujarab
Bergantunglah kepada Dia yang tidak bergantung

Sabtu, 09 Mei 2015

Inilah 3 Aksara Nusantara yang Terkenal

Tidak hanya bahasa Arab, Cina atau India yang memiliki aksara yang khas. Indonesia pun yang dihuni beragam suku bangsa pun memiliki aksaranya sendiri. Bahkan di wilayah Nusantara ini tidak hanya memiliki satu macam aksara saja. Indonesia memiliki banyak ragam aksara dari beragam suku bangsa. Namun ada beberapa yang paling dikenal luas oleh masyarakat. Berikut Ketiga aksara tersebut:

1. Aksara Jawa



Aksara Jawa, dikenal juga sebagai Hanacaraka dan Carakan, adalah salah satu aksara tradisional Nusantara yang digunakan untuk menulis bahasa Jawa dan sejumlah bahasa daerah Indonesia lainnya seperti bahasa Sunda dan bahasa Sasak. Tulisan ini berkerabat dekat dengan aksara Bali.

Aksara Jawa adalah sistem tulisan Abugida yang ditulis dari kiri ke kanan. Setiap aksara di dalamnya melambangkan suatu suku kata dengan vokal /a/ atau /ɔ/, yang dapat ditentukan dari posisi aksara di dalam kata tersebut. Penulisan aksara Jawa dilakukan tanpa spasi (scriptio continua), dan karena itu pembaca harus paham dengan teks bacaan untuk dapat membedakan tiap kata. Selain itu, dibanding dengan alfabet Latin, aksara Jawa juga kekurangan tanda baca dasar seperi titik dua, tanda kutip, tanda tanya, tanda seru, dan tanda hubung.

Aksara Jawa umum diurutkan dengan urutan Hanacaraka, yaitu mengacu pada lima aksara pertama. Urutan tersebut membentuk sebuah puisi atau pangram 4 bait yang menceritakan tentang tokoh Aji Saka dan legenda terciptanya aksara Jawa. Aksara Jawa juga dapat disusun dengan urutan Kaganga yang mengikuti kaidah Sanskerta Panini sehingga memiliki paralel dengan urutan aksara-aksara India lainnya.

2. Aksara Batak



Surat Batak adalah nama aksara yang digunakan untuk menuliskan bahasa Batak. Surat Batak masih berkerabat dengan aksara Nusantara lainnya. Aksara ini memiliki beberapa varian bentuk, tergantung bahasa dan wilayah. Secara garis besar, ada lima varian surat Batak di Sumatra, yaitu Karo, Toba, Dairi, Simalungun, dan Mandailing. Aksara ini wajib diketahui oleh para datu, yaitu orang yang dihormati oleh masyarakat Batak karena menguasai ilmu sihir, ramal, dan penanggalan. Kini, aksara ini masih dapat ditemui dalam berbagai pustaha, yaitu kitab tradisional masyarakat Batak.

Ciri khas Surat Batak adalah sebuah jenis aksara yang disebut abugida, jadi merupakan sebuah perpaduan antara alfabet dan aksara suku kata. Setiap karakter telah mengandung sekaligus konsonan dan vokal dasar. Vokal dasar ini adalah bunyi [a]. Namun dengan tanda diakritis atau apa yang disebut anak ni surat dalam bahasa Batak, maka vokal ini bisa diubah-ubah.

Setiap bahasa Batak memiliki varian Surat Batak sendiri-sendiri. Namun varian-varian ini tidaklah terlalu berbeda satu sama lain. Ada empat varian Surat Batak yang utama, sesuai rumpun bahasa Batak, yaitu: Karo, Toba , Pakpak-Dairi, Simalungun, dan Angkola.

Aksara ini bersifat silabis artinya tanda untuk menggambarkan satu suku kata/silaba atau silabis. Jumlah lambang /tanda itu sebanyak 19 buah huruf yang disebut juga induk huruf dan ditambah 7 jenis anak huruf.Pada dasarnya huruf /ka/ tidak pernah ditemukan dalam bahasa Batak Toba, misalnya orang Batak Toba pada mulanya bila menyebutkan kopi adalah hopi, dan hoda [bukan kuda]. Tetapi sekarang ini orang Batak tidak lagi menyebutnya hopi melainkan kopi, itulah perubahan pelafalan dalam bahasa Batak Toba.

3. Aksara Sunda



Aksara Sunda Baku merupakan sistem penulisan hasil penyesuaian Aksara Sunda Kuna yang digunakan untuk menuliskan Bahasa Sunda kontemporer. Saat ini Aksara Sunda Baku juga lazim disebut dengan istilah Aksara Sunda.

Setidaknya sejak Abad IV masyarakat Sunda telah lama mengenal aksara untuk menuliskan bahasa yang mereka gunakan. Namun pada awal masa kolonial, masyarakat Sunda dipaksa oleh penguasa dan keadaan untuk meninggalkan penggunaan Aksara Sunda Kuna yang merupakan salah satu identitas budaya Sunda. Keadaan yang berlangsung hingga masa kemerdekaan ini menyebabkan punahnya Aksara Sunda Kuna dalam tradisi tulis masyarakat Sunda.

Saat ini Aksara Sunda Baku mulai diperkenalkan di kepada umum antara lain melalui beberapa acara kebudayaan daerah yang diadakan di Bandung. Selain itu, Aksara Sunda Baku juga digunakan pada papan nama Museum Sri Baduga, Kampus Yayasan Atikan Sunda dan Kantor Dinas Pariwisata Daerah Kota Bandung. Langkah lain juga diambil oleh Pemerintah Daerah Kota Tasikmalaya yang menggunakan Aksara Sunda Baku pada papan nama jalan-jalan utama di kota tersebut.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai 3 contoh aksara nusantara yang terkenal. Mari kita semua mulai mengenal dan mempelajari kembali aksara-aksara tersebut. Semoga apa yang disampaikan bisa bermanfaat.



Sumber Bacaan :

http://id.wikipedia.org/wiki/Aksara_Jawa
http://hutagalung-cyber.blogspot.com/2012/11/AksaraBatak.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Aksara_Sunda_Baku

Kamis, 07 Mei 2015

Allah SWT Melaknat Orang Islam yang Bertato


Infeksi: Tatto bisa berakibat buruk pada kulit. Bagian yang terinfeksi bisa mengakibatkan pembengkakkan dan mengeluarkan cairan putih serta gatal-gatal.



Di zaman ini banyak umat muslim yang tergoda untuk bertato. Mereka mengganggap hal tersebut bagian dari seni. Perkara ini sungguh sangat disayangkan. Remaja muslim Indonesia baik pria maupun wanita mulai menganggap hal tersebut adalah semata-mata seni dan hak asasi manusia. Tidak tahukah kita bahwa hal tersebut merupakan perilaku yang dilaknat oleh Rasulullah Nabi Muhammad SAW. Sudah berkurangkah pengetahuan agama masyarakat muslim saat ini?


Sebelum membahas perkara ini lebih dalam, mari kita bongkar asal-usul tatto. Kata tato berasal dari kata Tahiti yaitu Tatu yang berarti menandakan sesuatu. Dalam bahasa Inggris disebut tattoo. Yakni bentuk modifikasi tubuh manusia dengan cara membuat suatu gambar yang dibuat dengan memasukkan pigmen ke dalam kulit.


Tato sudah menjadi budaya dari berbagai masyarakat dunia sejak jaman dulu. Tato bahkan sudah dilakukan sejak 3000 tahun SM oleh masyarakat Mesir kuno. Tato dipercaya sebagai simbol keberuntungan, status sosial, kecantikan, kedewasaan, dan harga diri. Walau demikian tato berisiko pada kesehatan karena dapat merusak kulit. Orang bertato bisa menimbulkan infeksi pada kulit atau komplikasi lainnya yang mungkin lebih parah.


Bukan saja terkait masalah kesehatan, dalam Islam tato bersinggungan dengan beberapa masalah. Yaitu tukang tato (wasyimah), pengguna tato (al mustausyimah), hukum tatoo, dan status wudhu dan mandi wajib (ghusl). Serta status sah atau tidaknya shalat orang yang memakai tato.


Tatoo bersifat permanen karena terlukis dalam kulit. Dengan begitu hukumnya adalah haram menurut kesepakan ulama (ijmak). Berdasarkan hadits sahih riwayat Bukhari dan Muslim (muttafaq alaih):


Artinya: Allah melaknat wanita yang menyambung rambutnya, melakukan tato di wajahnya (mutawasshimah), menghilangkan rambut dari wajahnya, menyambung giginya, demi kecantikan, mereka telah merubah ciptaan Allah.

Adanya laknat yang diucapkan Nabi atas tato menunjukkan bahwa tato adalah dosa besar. Menurut Imam Dzahabi, tanda dosa besar adalah suatu perbuatan yang dilarang (maksiat) yang diikuti dengan ancaman sanksi di dunia atau ancaman di akhirat dengan laknat atau siksa. Dan berdasarkan Quran Surah An-Nisa' 4:119 Allah SWT berfirman:


Artinya: Dan akan aku suruh mereka mengubah ciptaan Allah (dan mereka benar-benar mengubahnya). Barangsiapa yang menjadikan setan sebagai pelindung yang selain Allah, maka sungguh dia menderita kerugian yang nyata.

Perbuatan seperti membuat atau memasang tato termasuk perbuatan yang menyakiti diri sendiri. Memasang tato berarti merubah apa yang Allah karuniakan kepada kita. Dan perbuatan itu sama dengan tidak mensyukuri apa yang Allah telah berikan dan amanahkan kepada kita. Oleh sebab itu, bagi yang sudah memasang tato, maka hukumnya wajib berusaha menghilangkannya dan bertaubat. Dengan ditemukannya teknologi laser untuk menghilangkan tato secara permanen tanpa mencederai kulit, maka membuang tato adalah wajib secara mutlak.


Allah SWT melarang orang bertato tentu memiliki maksud. Sebab Allah SWT lah yang menciptakan manusia, tentu Dia lebih tahu mengenai segala urusan makhluknya. Allah tidak akan melarang sesuatu hal, jika hal tersebut memang baik untuk manusia. Sebaliknya Allah akan melarang sesuatu hal apabila hal tersebut dapat atau sangat merugikan manusia. Lantas benarkah orang yang memasang tato terancam rusak kesehatannya? Mari kita bahas kerugian memasang tato dari segi kesehatan.


Memasang tato dan tindik dapat memberikan efek pada tubuh Anda, salah satunya adalah infeksi. Infeksi terjadi jika terdapat luka pada lokasi tato ataupun tindik. Infeksi pada kulit akibat dua aktifitas ini biasanya terjadi pada permukaan kulit tempat lokasi tato atau tindik dilakukan. Infeksi yang terjadi biasanya berupa munculnya cairan jernih ataupun kuning terang hingga berwarna kuning gelap, coklat ataupun merah serta mengeluarkan bentuk dan bau seperti nanah.


Berikut adalah gejala bahwa kulit Anda sedang terkena infeksi tersebut :


· *Peningkatan nyeri, pembengkakan, kemerahan dan panas pada lokasi tato atau tindik


· *Terdapat gari-garis merah memanjang dari lokasi tato dan tindik


· *Keluarnya nanah dari pusat luka pada lokasi tato atau tindik


· *Pembengkakan kelenjar getah bening


· *Demam

Infeksi juga dapat terjadi jauh di dalam luka dan berakibat pada nyeri dan pembengkakan yang semakin meluas.

Demikianlah macam-macam kerugian yang akan mengancam kesehatan orang yang bertato. Kini alangkah baiknya apabila kita segera bertaubat dan memohon ampun kepada Allah SWT. Agar kita terhindar dari segala macam penyakit berbahaya dan juga bisa terhindar dari siksa api neraka yang pedih. Cara terampuh memulai taubat adalah dengan cara tidak menambah tato baru lagi. Dan dengan segera berusaha menghapus seluruh tato yang terlukis pada kulit. Mudah-mudahan Allah akan meluruskan niat kita. Amin.


Penulis : Handry Lumban Purba







Sumber bacaan :

http://dokita.co/blog/bahaya-tato/

http://meetdoctor.com/article/bahaya-tato-dan-tindik-pada-kulit

http://www.alkhoirot.net/2012/03/hukum-tato-dalam-islam.html

http://multazam-einstein.blogspot.com/2013/01/hukum-memakai-tato-dan-sejenisnya-dalam.html

Rabu, 06 Mei 2015

Ini Dia 5 Persamaan Bangsa Arab dengan Bangso Batak


1. Persamaan Sidratul Muntaha dengan Mitologi Djambu Baros
A. Arab
Sidratul Muntaha menurut kepercayaan Islam adalah sebuah pohon bidara yang menandai akhir dari langit/Surga ke tujuh, sebuah batas dimana makhluk tidak dapat melewatinya. Dalam kepercayaan ajaran lain ada pula semacam kisah tentang Sidrat al-Muntahā, yang disebut sebagai "Pohon Kehidupan".

Sidratul Muntaha digambarkan sebagai Pohon Bidara yang sangat besar, tumbuh mulai langit keenam hingga langit ketujuh. Dedaunannya sebesar telinga gajah dan buah-buahannya seperti bejana batu. Menurut Kitab As-Suluk, Sidrat al-Muntahā adalah sebuah pohon yang terdapat di bawah 'Arsy, pohon tersebut memiliki daun yang sama banyaknya dengan sejumlah makhluk ciptaan Allah.

B. Batak
Djambu Baros adalah pohon kehidupan di mitologi Batak, Sumatera Utara. Pohon ini hanya tumbuh di surga. Jiwa seseorang yang disebut Tondi dapat memetik daun dari pohon ini sebelum jiwa tersebut dilahirkan sebagai manusia di dunia. Pada setiap daun itu tertulis hal-hal seperti keberuntungan, kekayaan, kesehatan dan lain-lain. Tergantung dari daun yang dipetik maka manusia yang dilahirkan akan memiliki berkah seperti yang tertulis pada daun itu.

2. Sama-sama Memiliki Kebiasaan Berkuda
A. Batak
Asal-usul nama etnik Batak merupakan hasil dari budaya maupun sejarah. Batak merupakan satu kata dari bahasa Batak sendiri yang artinya penunggang kuda. Dari sisi inilah nama Batak muncul. Nama ini sudah sejak lama ada. Pengertian Batak sebagai orang yang mahir menaiki kuda memberi gambaran pula bahwa suku itu dikenal sebagai suku yang memiliki jiwa keras, berani dan perkasa. Kuda merupakan perlambang kejantanan, keberanian di medan perang, atau kegagahan dalam menghadapi bahaya serta rintangan.

B. Arab
Sedangkan kebanggaan bagi orang Arab adalah kemahiran menunggang kuda. Kemahiran berkuda ini pada mulanya hanya sekedar untuk kepentingan pengemberah di tengah padang pasir demi keperluan perniagaan. Jarak tempuh yang sangat jauh, menuntut tersedianya sarana transportasi yang memadai. Oleh sebab itu, kemahiran mengendalikan kuda, satu-satunya sarana yang mampu berpacu dengan waktu.

Hal tersebut merupakan kebutuhan utama dalam kehidupan orang-orang Arab. Akan tetapi lambat laun, kuda tidak hanya menjadi sarana angkut, tetapi juga sangat efektif untuk kepentingan pertahanan. Setelah disatukan dengan kepandaian memanah, yang mereka peroleh dari Afrika, jadi kemahiran berkuda berkembang sedemikian rupa, hingga memunculkan teknologi perang yang cukup maju ketika itu.

3. Persamaan Karakter Bangsa Arab dan Bangso Batak
A. Arab
Pertama, orang Arab kalau berbicara biasanya dengan suara keras dan meledak-ledak. Kedua, mereka sangat suka berdiskusi dan berdebat panjang tentang suatu masalah. Ketiga, dalam mempertahankan pendapat, mereka cenderung untuk terus bertahan alias keras kepala agar pendapatnya diterima.

Kadang kalau mendengarkan mereka berdebat dalam bahasa Arab, seperti orang yang sedang berkelahi. Perdebatan berlangsung panjang dan lama. Namun setelah selesai berdebat, mereka seperti biasa kembali. Seolah-olah tidak terjadi suatu apapun, tapi tidak tahu apa isi benak mereka masing-masing.

Sifat-sifat seperti ini cenderung ada pada orang Arab. Tidak heran, kalau terjadi konflik terus menerus di jazirah Arab sana. Keengganan mereka untuk mengalah seolah-olah mencerminkan kekerasan hati mereka. Di balik itu, mereka sangat menghormati keputusan yang sudah diambil, walaupun harus mengalah. Mereka juga cenderung untuk tunduk pada keputusan yang diambil oleh pemimpinnya.

B. Batak
Dan orang Batak pada umumnya pun (kebanyakan), kalau berbicara pasti dengan volume suara yang keras, sehingga membuat orang lain langsung menoleh, (dikira sedang berkelahi atau bertengkar). Rupanya orang Batak agak sulit melepaskan logat khasnya yang kental, terutama BTL (Batak Tembak Langsung).

Istilah kasar yang melekat pada orang Batak, ini sepertinya agak salah, karena pada dasarnya orang Batak tidak kasar. Hanya saja, mungkin karena suaranya yang keras dan ceplas ceplos. Sehingga orang-orang sering mengatakan kalau orang Batak tidak sopan.

Beberapa istilah Batak yang sering terucap, juga hanya spontanitas. Salah satu karakter orang Batak yang memang menonjol adalah rasa ingin menang sendiri, yang berarti tidak mau kalah. Lalu ada satu lagi karakter orang Batak yaitu mendominasi. Hal ini terlihat ketika orang Batak terlibat dalam suatu obrolan dengan beberapa orang. Apabila diperhatikan, biasanya orang Bataklah yang paling banyak bicara, dan sepertinya pendapat dia lah yang paling benar.

4. Orang Arab dan Batak Gemar Menepati Janji, Terbuka, Terus Terang dan Jujur
A. Arab
Orang Arab enggan berbohong dan menganggapnya aib. Mereka juga enggan ingkar janji. Oleh karena itu, kesaksian (syahadat) mereka dengan lisan sudah dianggap cukup bahwa mereka telah memeluk Islam. Keengganan mereka untuk berbohong bisa dibuktikan melalui kisah Abu Sufyan saat diundang Heraklius untuk ditanya mengenai Rasulullah.

Abu Sufyan berkata, “Kalaulah aku tidak malu pada orang-orang disekitarku tentang Muhammad, pastilah aku akan berbohong”.Menepati janji merupakan sifat dasar masyarakat Arab, kemudian Islam datang dan mengarahkan sifat tersebut ke jalan yang benar.

B. Batak
Orang Batak pun boleh bangga dengan sifat keterusterangan Suku Batak. Batak punya etos yang baik dibalik logatnya yang mungkin tidak enak didengar. Keterusterangan suku Batak ini patut diancungi jempol. Memang suku batak tidak pandai bermulut manis, namun hal ini berdampak baik. Mereka cenderung mengungkapkan semua kebenaran atau isi hatinya tanpa memperindah makna aslinya. Pribadi yang ‘blak-blakan’ mengandung makna dan karakter apa adanya.

Jika menilik dari segi profesi, sifat ini sangat menguntungkan bagi orang Batak. Sifat ‘blak-blakan’ suku batak membuat mereka sukses jika terjun di dunia hukum, khususnya pengacara. Spekulasi logis dan apa adanya membuat mereka selalu dipercaya meng-handle suatu perkara. Orang-orang Batak adalah suku yang banyak dipercaya klien menyelesaikan perkara mereka. Di sisi lain menunjukkan kesportifan mereka.

5. Arab Menghargai Nasab, Batak Menghargai Tarombo
A. Arab
Nasab secara etimologi bererti al qorobah (kerabat), kerabat dinamakan nasab kerana antara dua kata tersebut ada hubungan dan keterkaitan. Berasal dari frasa "nisbatuhu ilaa abiihi nasaban" (nasabnya kepada ayahnya), Ibnus Sikit berkata,"Nasab itu dari sisi ayah dan juga ibu”.

Sementara sebahagian ahli bahasa mengatakan, "Nasab itu khusus pada ayah, artinya seseorang dinasabkan kepada ayahnya saja dan tidak dinasabkan kepada ibu kecuali dalam keadaan luar biasa. Peletakan nama bin (anak laki-laki) dan binti (anak perempuan) yang disertai dengan nama ayahnya setelah nama anaknya adalah sesuatu yang disyariatkan di dalam agama Islam.

Firman Allah yang artinya: “Panggilah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka”. (QS. Al Ahzab : 5).
Di dalam ayat itu Allah swt meminta agar setiap anak dinisbahkan kepada ayahnya tidak kepada ibunya. Allah swt menjadikan manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar saling kenal mengenal.
Realiti berbangsa-bangsa dan bersuku-suku ini tidak akan diketahui tanpa adanya saling kenal mengenal dan interaksi kecuali dengan mengetahui nasab-nasab mereka dan memeliharanya dari ketercampuran dan kerancuan dari nasab-nasab orang selainnya.

B. Batak
Tarombo Batak yaitu silsilah garis keturunan secara patrilineal dalam suku Batak. Sudah menjadi kewajiban bagi masyarakat suku bangsa Batak untuk mengetahui silsilahnya agar mengetahui letak hubungan kekerabatan terkhusus dalam falsafah Dalihan Natolu. Tarombo adalah silsilah, asal usul menurut garis keturunan ayah. Dengan tarombo seorang Batak mengetahui posisinya dalam marga. Bila orang Batak berkenalan pertama kali, biasanya mereka saling tanya Marga dan Tarombo.

Hal tersebut dilakukan untuk saling mengetahui apakah mereka saling "mardongan sabutuha" (semarga) dengan panggilan "ampara" atau "marhula- hula" dengan panggilan "lae/tulang".Dengan tarombo, seseorang mengetahui apakah ia harus memanggil "Namboru" (adik perempuan ayah/ bibi), "Amangboru/ Makela", (suami dari adik ayah/ Om) "Bapatua/ Amanganggi/ Amanguda"(abang/ adik ayah), "Ito/boto" (kakak/ adik), Pariban atau Boru Tulang (putri dari saudara laki laki ibu) yang dapat kita jadikan istri, dst.Sedangkan marga adalah kelompok kekerabatan menurut garis keturunan ayah (patrilineal) Sistem kekerabatan patrilineal menentukan garis keturunan selalu dihubungkan dengan anak laki laki.


Demikian sedikit ulasan mengenai 5 persamaan Bangsa Arab dengan Bangso Batak. Mungkinkah Bangso Batak memang keturunan dekat bangsa Arab? Jawabannya, mungkin saja iya, mungkin pula tidak. Silahkan Anda mengkajinya lebih dalam melalui sumber-sumber yang lainnya mengenai kemiripan Bangsa Arab dan Bangso Batak.

Sumber bacaan :

http://id.wikipedia.org/wiki/Sidratul_Muntaha
http://id.wikipedia.org/wiki/Djambu_Baros
http://girsangvision.blogspot.com/2012/02/sejak-kapan-dan-memiliki-arti-apakah.html
http://abdrahmanzakariah.blogspot.com/2013/06/kondisi-geografis-dan-sosial-kultural_2723.html
http://cintarosul.org/kebiasaan-baik-dalam-masyarakat-jahiliyah/


Penulis : Handry Lumban Purba

Senin, 04 Mei 2015

Pengertian Mediasi



Secara etimologi istilah mediasi berasal dari bahasa latin yaitu "mediare" yang berarti berada di tengah. Makna tersebut menunjuk pada peran pihak ketiga sebagai mediator dalam menjalankan tugasnya menengahi dan menyelesaikan sengketa para pihak. Juga bermakna pada posisi netral dan tidak memihak dalam menyelesaikan sengketa.


Mediasi disebut emergent mediation apabila mediatornya merupakan anggota dari sistem sosial pihak - pihak yang bertikai, memiliki hubungan lama dengan pihak-pihak yang bertikai, berkepentingan dengan hasil perundingan, atau ingin memberikan kesan yang baik misalnya sebagai teman yang solider.

Ciri utama proses mediasi adalah perundingan yang esensinya sama dengan proses musyawarah atau konsensus. Sesuai dengan hakikat perundingan atau musyawarah atau konsensus, maka tidak boleh ada paksaan untuk menerima atau menolak sesuatu gagasan atau penyelesaian selama proses mediasi berlangsung. segala sesuatunya harus memperoleh dari para pihak.



Sumber bacaan :
http://www.pa-rantauprapat.net/index.php/2013-06-14-01-22-11/ket-62
http://id.wikipedia.org/wiki/Mediasi
http://www.pn-labuha.go.id/index.php/layanan-publik/mediasi/pengertian-mediasi

Mendambakan Cinta Kasih Jokowi


Saat awal reformasi berdiri ketidak adilan terhadap buruh marak terjadi. Fenomena tersebut selalu terjadi mulai dari penghujung pemerintahan Presiden Soeharto hingga SBY. Kini periode itu telah usai dan diganti dengan pemerintahan Jokowi. Namun miris, kenyataannya ketidak adilan terhadap buruh masih terus berlanjut.
Coba ingat kembali saat dahulu Jokowi masih merupakan capres. Beliau hadir kepermukaan bagaikan sebuah solusi untuk segala permasalahan di negeri ini. Beragam janji beliau kampanyekan agar banyak kalangan tertarik memilihnya sebagai presiden. Tidak terkecuali kaum buruh yang menggantungkan harapannya pada beliau.
Kala itu Jokowi lantang menggemakan mengenai nawacita. Yang salah satu isinya adalah mewujudkan keadilan serta kesejahteraan kaum buruh. Dimana program tersebut menjadi satu dari sekian prioritas utama. Nawacita pun termaktub jelas di benak para buruh. Dan selalu penuh harap agar cita Jokowi tersebut segera terwujud menjadi kenyataan. Terutama pada cita ke 5, 6 dan 7.
Kini Jokowi telah resmi menjabat sebagai orang nomor satu di negara ini. Roda pemerintahannya sudah berjalan lebih dari satu semester. Namun cinta Jokowi kepada kaum buruh masih belum terbangun. Hal tersebut jelas terbukti dari belum adanya kebijakan pak presiden yang pro buruh.
Jangankan untuk menikmati kesejahteraan, keadilan saja masih menjadi barang langka bagi kaum buruh. Mulai dari pengupahan yang tidak sesuai standar UMP atau UMK hingga masalah tunjangan dan fasilitas yang masih mengecewakan. Tuntutan tersebut berulang kali disampaikan oleh buruh kepada pemerintah melalui Disnaker. Namun berulang kali pula buruh tidak merasakan hasil kinerja mereka.
Berbanding terbalik dengan nasib TNI. Pada hari kamis, 16 april silam Presiden mengumumkan kenaikan tunjangan prajurit TNI hingga 60 persen. Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam pidatonya setelah pengangkatan Presiden sebagai warga kehormatan TNI di Cilangkap, Jakarta. Mendengar hal tersebut, seluruh prajurit TNI senang dan merasa diperhatikan oleh Bapak Presiden Jokowi.
Presiden sangat jelas memperlihatkan kasih sayangnya kepada TNI. Itu terlihat dari kebijaksanaannya berjanji menaikkan tunjangan. Kepeduliannya terhadap TNI terasa begitu nyata. Lantas bagaimana bentuk kasih sayang Jokowi terhadap buruh ?
Mari kita melihat realita hidup buruh yang nyata. Seperti upah layak yang masih belum terealisasi, belum ditambahnya anggaran Jamkes dan belum dihapusnya sistem kerja Outsourcing. Itu semua sedikit contoh kenyataan pahit kaum buruh. Akan lebih banyak lagi apabila mengungkit soal perlindungan buruh.
Segala persoalan tersebut menjadi tuntutan kaum buruh saat merayakan May Day (hari Buruh) beberapa hari lalu. Dalam momentum itu kaum buruh diseluruh Indonesia melakukan aksi turun ke jalan. Hal tersebut mereka lakukan guna menyuarakan tuntutannya kepada pemerintah.
May Day pada 1 mei lalu adalah kali pertama buruh menyuarakan tuntutannya kepada pemerintahan yang baru. Buruh mengharapkan pemerintahan Jokowi serius menyelesaikan persoalan yang dihadapi kaum buruh. Pemerintah tidak boleh  merespon aspirasi buruh dengan sikap acuh tak acuh. Jangan seperti suara masuk dari kuping kanan, keluar kuping kiri.
Bersyukur peringatan hari buruh kali ini berlangsung dengan tertib dan damai. Tidak seperti tahun-tahun lalu yang kerap diwarnai aksi anarkis. Cara buruh menyuarakan tuntutannya kemarin patut diapresiasi oleh kita semua. Buruh kembali memilih untuk bersabar menantikan gebrakan dari sang pemimpin. Seakan buruh memberi izin kepada pemerintah untuk segera memperbaiki kerusakan di sektor Ketenagakerjaan.
Intinya buruh ingin didengar dan di perhatikan juga. Tuntutan yang disuarakan harus bisa segera menemukan titik terang. Pemerintah harus lebih sigap lagi mengurus persoalan buruh. Apabila tidak, tentu akan berdampak buruk bagi kelangsungan pertumbuhan ekonomi negara.
Sebagai orang yang berkedudukan tinggi dan membawahi seluruh menteri, Jokowi memiliki wewenang dan otoritas. Tentunya kaum buruh mengidamkan cinta dari sang pemimpin negara ini. Tidak jauh berbeda dengan prajurit TNI, kaum buruh juga perlu diperhatikan nasibnya.
Idealnya cinta atau kasih sayang itu akan terasa sempurna apabila mencukupi tiga hal. Pertama, mencintai dengan hati. Kedua, mengutarakan cinta melalui lisan atau ucapan dan tulisan. Ketiga, menunjukkan melalui sikap dan perbuatan.
Apabila Jokowi benar-benar sayang pada kaum buruh yang juga bagian dari rakyatnya, tentu tiga hal tadi akan diamalkan oleh beliau. Jokowi tidak boleh hanya menyayangi buruh dengan hati dan ucapan saja. Cinta dan sayang itu perlu pembuktikan.
Kaum buruh sangat merindukan perhatian dari seorang pemimpin negara. Buruh begitu mendambakan kasih sayang Jokowi. Diharapan presiden mampu membuktikannya lewat tindakan nyata. Yang jelas, apabila benar pak presiden peduli nasib kaum buruh, tentunya beliau akan memberi kaum buruh sebuah kepastian. Kepastian apa? Tentunya kepastian tindakan yang menghadirkan rasa keadilan dan kesejahteraan.
Penulis: Handry Lumban Purba
Alamat: Bantargebang, Bekasi

Minggu, 03 Mei 2015

Tanggal dan Hari Penting Nasional di Bulan Mei





Berikut adalah daftar tanggal dan hari penting nasional.

* 1 Mei: Hari peringatan pembebasan Irian Barat

* 1 Mei: Hari buruh se dunia (May Day)

* 2 Mei: Hari pendidikan nasional

* 5 Mei: Hari Lembaga Sosial Desa

* 15 Mei: Hari Korps Resimen Mahadjaya(Menwa Jayakarta)

* 16 Mei: Hari Wanadri

* 17 Mei: Hari Buku Nasional

* 19 Mei: Hari Korps Cacat Veteran Indonesia

* 20 Mei: Hari Kebangkitan Nasional

* 21 Mei: Hari Peringatan Reformasi

* 23 Mei: Hari Penyu Sedunia

* 29 Mei: Hari Keluarga

* 31 Mei: Hari Tanpa Tembakau Sedunia


Semoga pembaca bisa membuat persiapan yang matang dalam merayakan hari-hari penting nasional. Diharapkan pembaca bisa berpartisipasi di seluruh hari penting nasional tersebut.

Jumat, 01 Mei 2015

Ketika Semua Agama Berperang

Ketika Semua Agama Berperang
02-05-2015

Hei kau !
Bawalah nyalimu dengan sungguh
Berdiri dan bangkitlah
Genggam dan angkat pedangmu

Kerusakan tiada terhindarkan
Mengalah hanya kata bagi pecundang
Lontarkan gemuruh yang hebat
Demi meneriakkan terwujudnya satu pertempuran

Hei kau !
Yang berlindung pada bulan dan bintang
Yang berpeluk kasih cahaya salib
Yang terbalut sosok para dewa

Mari kita berperang
Mari kita bertempur
Sampai titik darah penghabisan
Hingga terang membasuh gelap

Kedamaian tidak teraih hanya dengan diam
Semua akan berubah
Segalanya pasti berubah
Tentang satu masa baru pengganti masa lalu

Ketentraman abadi tidak akan terwujud
Kecuali dengan pertarungan
Namun damai itu pasti terlahir
Ketika semua agama memilih untuk berperang

Angkat pedangmu tinggi-tinggi
Serahkanlah darah sucimu pada penguasa langit dan bumi
Mari bertempur, ayo berperang
Lawan kita sama, musuh kita serupa

Kita adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu juga Budha
Yang memusuhi perangai keburukan
Yang membenci Iblis, setan beserta anak cucunya

Semua agama wajib berperang
Melawan kesengsaraan serta kebodohan
Membantai habis seluruh sikap kelam
Jangan ada lagi nyawa dalam setan

Serukanlah, kepada mereka yang beragama
Jauhi ketakutan, jauhilah rasa enggan
Mari kita tempuh sebuah jalan
Yakni,membunuh iblis menghancurkan keburukan

Restu Tuhan

Karya : Handry Lumban Purba
Bekasi, 02 Mei 2015

Inilah mimpiku kepadamu
Bersama menapaki kehidupan
Menuai anugerah Tuhan
Membangun surga di dunia

Itulah inginku bersamamu
Jadilah pendamping hidupku
Biarkan aku membimbingmu
Lalu kita mulai membina

Saat kita lelah menelaah
Semua yang ada dan tiada
Pada diriku maupun dirimu
Mohon bersamalah untuk selamanya

Jadilah orangtua yang baik
Untuk anak-anak kita kelak
Semoga restu Tuhan berlimpah
Untuk kita di dunia dan akhirat

Komunitas Pinggir Kontrakan

Komunitas Pinggir Kontrakan
K.P.K

Keripik Daun Melinjo

Keripik Daun Melinjo
Khas Bekasi